<p><img height="100px" src="https://puskesmasmengwi2.badungkab.go.id/storage/puskesmasmengwi2/image/WhatsApp Image 2024-05-20 at 19.28.46 (1).jpeg" weigth="100px" /></p> <p>UPTD Puskesmas Mengwi II melaksanakan Penyuluhan HIV/AIDS, TBC dan DBD yang berlangsung di Banjar Datengan Tumbak Bayuh (Senin, 20 Mei 2024). Sosialisasi HIV AIDS memiliki tujuan yang sangat penting dalam upaya mengatasi dan memerangi penyebaran virus ini. Melalui sosialisasi yang efektif, masyarakat dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang HIV AIDS, termasuk tentang pencegahan, penularan, gejala, dan penanganannya. Masyarakat akan diberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Beberapa faktor penularan yang sering terjadi adalah melalui hubungan seksual tanpa pengaman, kontak langsung dengan darah yang terinfeksi, atau dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan atau menyusui.</p> <p>Masyarakat juga akan diberikan informasi tentang hal-hal yang harus dihindari agar tidak terinfeksi HIV, seperti berbagi jarum suntik atau alat piercing yang tidak steril. Selain itu juga dilakukan sosialisasi mengenai Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu penyakit menular yang dapat menginfeksi semua kalangan mulai dari bayi, anak-anak, remaja sampai lansia dan menimbulkan kesakitan dan kematian lebih dari 1 juta orang setiap tahun. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri patogen yang disebut <em>Mycobacterium Tuberculosis</em> (MTB). Untuk pencegahan tuberkulosis, berbagai upaya harus terus dilakukan agar dapat memutus rantai penularan, menegakkan diagnosis cepat, mengendalikan infeksi dengan baik, dan pengobatan yang efektif merupakan hal yang sangat penting dalam memberantas TBC di masyarakat. Secara umum diasumsikan bahwa bila masyarakat mengetahui dan paham penyakit TBC ini maka masyarakat dapat secara mandiri mencegah penularan penyakit TBC.</p> <p>Sosialisasi mengenai Penyakit Demam Berdarah Dengue yang meliputi gejala-gejala yang dapat terjadi apabila terkena penyakit DBD, pemaparan tentang masih tingginya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit DBD sehingga diperlukannya perhatian khusus untuk pencegahan penyakit DBD. Cara dalam melakukan pencegahan penyakit DBD serta perilaku dan sikap yang harus dilakukan dalam lingkungan sehari-hari. Pencegahan penyakit DBD yang dapat dilakukan secara rutin dan telah direkomendasikan oleh WHO adalah 3M plus. Adapun rincian 3M tersebut terdiri dari menguras bak mandi dan penampungan bak air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air, sedangkan yang dimaksud dengan plus adalah memelihara ikan pemakan jantik, menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk, memasang kawat dan kain kasa pada ventilasi, menggunakan obat anti nyamuk, memberikan larvasida pada penampungan air kecuali tempat minum, memperbaiki saluran talang air yang tersumbat dan melakukan gotong royong secara rutin minimal satu kali seminggu. </p>
KEGIATAN PENYULUHAN HIV/AIDS, TBC DAN DBD DI BANJAR DATENGAN TUMBAK BAYUH
21 May 2024